Jumat, 04 Mei 2012

Pintaku Padamu Yaa Rabb


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 

Ya Allah ya tuhanku, Seandainya telah engkau ciptakan Dia untuk diriku Maka Satukanlah hatinya dengan hatiku, Titipkanlah kebahagian di antara kami agar kemesraan itu abadi dan takkan pernah berhenti Ya Allah, yang maha mengasihi, Seiring waktu berjalan tiada henti, Bimbinglah kami melayari hidup ini menuju Kebahagiaan yang abadi.

Akan tetapi, Seandainya telah engkau takdirkan bahwa dia bukan miliku,
Bawalah ia jauh dari pandanganku, pikiranku dan relung kalbuku
Hilangkanlah kerinduan yang menyayat-nyayat perasanku
Luputkanlah dia dari ingatanku Dan peliharalah aku dari keputusasaan

Berikanlah aku kekuatan Untuk Menepis bayangannya jauh ke ujung langit biru
Agarku bisa bahagia dan tersenyum Walaupun Dia tidak ada bersama diriku
Gantillah yang telah tiada, Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama seperti dirinya , seorang yang tulus dalam mencinta

Kupasrahkan segala jiwa dan raga ini hanya milikmu
Kutahu Sesungguhnya apa yang telah engkau takdirkan
Adalah yang terbaik dalam realita hidup dan matiku
kerana engkau maha mengetahui.Segala yang terbaik bagiku

Ya Allah…
Cukuplah engkau saja yang menjadi pemelihara jalan hidupku
Kuberharap dengarkanlah rintihan dari setiap untaian Doa-Doaku

آمِّينَ

Kamis, 19 April 2012

ORANG yang BERBUAT BAIK tetapi MASUK NERAKA

Tidak cukup kita menjadi orang yang BAIK.
Karena tidak semua yang masuk NERAKA adalah orang yang TIDAK BAIK.
Ada juga, mereka adalah orang yang menganggap telah berbuat seBAIK-BAIKnya.
Tetapi sesungguhnya dia adalah orang yang PALING MERUGI perbuatannya.
Padahal mereka telah beramal SHOLEH yang banyak kepada orang lain.

Mereka itulah orang yang tidak mendapat HIKMAH dari ALLAH...
Menganggap telah berbuat seBAIK-BAIKnya.
Tetapi PALING MERUGI perbuatannya.

Kunci yang lain selain AMAL SHOLEH adalah BERIMAN,
Yaitu BEIMAN kepada AYAT-AYAT Allah dengan MENTAATINYA,
dan tidak MENYEKUTUKAN_NYA dengan sesuatupun.

ALLAH subhanahu wa ta’ala menjelaskan HIKMAH ini :

"Sesungguhnya jika engkau berbuat SYIRIK, niscaya HAPUSlah amalmu, 
dan benar-benar engkau termasuk orang yang RUGI". 
(QS. Az-Zumar: 65).

Katakanlah (Muhammad): 
"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang 
yang paling merugi perbuatannya?"

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, 
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

Mereka itu orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka 
dan mengingkari perjumpaan dengan DIA. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, 
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka 
dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat_KU dan rasul-rasul_KU sebagai olok-olok.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, 
bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, 
mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

Katakanlah (Muhammad): 
"Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, 
sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, 
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).

Katakanlah (Muhammad): 
"Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: 
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". 
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia 
mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun 
dalam beribadat kepada Tuhannya".
(QS Al Kahfi : 103-110)

” Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min,
apabila ALLAH dan Rasul_NYA telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.
Dan barangsiapa mendurhakai ALLAH dan Rasul_NYA
maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”
(QS Al Ahzab : 36)

Bahkan menurut ALLAH subhanahu wa ta’ala...
Do’a mereka tidak akan sampai kepada ALLAH.
Catatan amal mereka akan tertahan.
Karena PINTU LANGIT telah TERTUTUP untuk mereka.
Dan mereka MUSTAHIL akan masuk SURGA.
Sebagaimana MUSTAHILnya UNTA masuk ke dalam LOBANG JARUM.

”Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami
dan menyombongkan diri terhadapnya,
sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit
dan tidak (pula) mereka masuk surga, 
hingga unta masuk ke lobang jarum.
Demikianlah Kami memberi pembalasan
kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.”
(QS Al A’raf : 40)

Sahabat...
Telah banyak AYAT ALLAH yang kita dapatkan...
Telah banyak SABDA Rasul yang kita pelajari...
Apakah kita telah MENGIMANI dengan MENGAMALKANNYA ?
Ataukah kita telah MENGINGKARI dengan MENCAMPAKKANNYA ?
Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT yang satu...
Dan INGKAR dengan ayat yang lain.

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang IMAN kepada ALLAH,
Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang larangan SYIRIK kepada_NYA.

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang SHOLAT,
Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang ZAKAT.

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang AKHLAQ,
Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang JILBAB.

Janganlah kita BERIMAN dengan AYAT tentang HAJI,
Tetapi INGKAR dengan AYAT tentang JIHAD.

SEMUANYA datang dari ALLAH dan Rasul_NYA,
SEMUANYA kita harus MENERIMANYA.

Masuklah ke dalam ISLAM secara KAFFAH (KESELURUHAN),
Janganlah MENGIKUTI langkah-langkah SYAITHAN.

”Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan ALLAH)
sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran,
maka ketahuilah, bahwasanya ALLAH Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS Al Baqarah : 208-209)

Atau mereka adalah orang yang beriman kepada ALLAH,
dan beriman kepada sebagian Rasul dan tetapi ingkar kepada Rasul yang lain.
beriman kepada sebagian ayat ALLAH dan ingkar kepada ayat yang lain.
Dan mereka hendak membedakan antara mereka.

”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ALLAH dan rasu-rasul_NYA,
dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul_NYA,
dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian
dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)",
serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah)
di antara yang demikian (iman atau kafir),
merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan.”
(QS An Nisa:150-151)

Menurut sebagian besar mufassir seperti Ibnu Jarir al-Thabari, 
al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Fakhruddin al-Razi, al-Syaukani, 
dll ayat ini turun berkenaan dengan kaum Yahudi dan Nasrani.

Kaum Yahudi meng-aku beriman kepada Nabi Musa dan Taurat,
namun mengingkari Nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW.
Dan mereka telah menyekutukan ALLAH dengan 'Uzair.

Sedangkan kaum Nasrani mengaku beriman kepada Nabi Musa dan Nabi Isa,
namun mengingkari Nabi Muhammad SAW.
Dan mereka telah menyekutukan ALLAH dengan Nabi Isa (Yesus)

Berimanlah kepada ALLAH dan semua Rasul_NYA.
Karena kendati mengaku beriman kepada ALLAH SWT, 
tetapi beriman dengan sebagian rasul_NYA,
mereka semua dinyatakan ayat ini sebagai orang-orang yang kafir sebenar-benarnya.

Wallahu a’lam bi showab

Sabtu, 17 Maret 2012

PENTINGNYA KESETIAAN DALAM MENJALIN HUBUNGAN

KESETIAAN ITU MILIK ORANG YANG BERKOMITMEN

Yang diawali dengan kesadaran untuk memiliki komitmen untuk memulai kehidupan rumah tangga dengan suatu komitmen. Sadar apa yang harus dilakukan untuk menunjukkan kesetiaan itu kapan dan dimana saja. Sadar bagaimana konsekuensi ketidaksetiaan kepada pasangan hidup. Sadar bahwa kesetiaan adalah sesuatu yang sangat mahal. Sadar bahwa kesetiaan itu adalah nyawa dalam kehidupan rumah tangga. 


Kesadaran itu harus diiringi dengan kemauan yang kuat untuk menjaga komitmen kesetiaan itu. Semakin kuat kemauan untuk setia, maka semakin kuat kaum lelaki maupun kaum perempuan untuk saling menjaga komitmen kesetiaan itu. Komitmen itu harus dipahami dengan baik. Tidak ada beda penafsiran tentang arti dan isi komitmen setia itu. Sedikit saja beda penafsiran berarti bibit perusak kesetiaan itu mulai tumbuh.


Komitmen itu juga harus senantiasa ditinjau ulang, dievaluasi, dilihat kembali. Apakah komitmen itu harus diperbaharui. Setiap masa akan menghadapi suasana baru yang pasti akan mengantarkan pula bagaimana setiap manusia memandang kehidupan. Hidup itu dinamis, maka komitmen itu harus diselaraskan dengan masa. Pandangan awal tentang kehidupan telah menjadikan model komitmen sesuai dengan masanya, pada masa berikutnya model komitmen itu layak untuk diperbaharui, layak untuk dilihat kembali, minimal untuk mengingatkan bahwa setiap keluarga punya komitmen.... komitmen untuk saling setia. 


Kesetiaan itu milik bersama. Para pria sebagai suami harus memiliki kesetiaan sebagaimana para wanita sebagai istri juga memiliki kesetiaan. Tidak ada yang harus dituntut lebih untuk memiliki kesetiaan itu. Harus adil. Saat berdekatan maupun berjauhan, kesetiaan itu adalah milik bersama. Tidak serta merta, suami yang berada di luar rumah harus lebih setia daripada wanita yang ada di rumah, atau bahkan sebaliknya.


Kesetiaan itu adalah kepercayaan. Sejauh apapun, selama apapun, sekacau apapun, kesetiaan adalah bentuk kepercayaan suami kepada istri, dan sebaliknya. Kepercayaan adalah bentuk lain dari cinta. Namun kepercayaan itu harus terjaga. Dengan apa menjaganya? Dengan DOA. Ya... dengan doa, kepercayaan kepada Allah SWT, Sang Pemilik Seluruh Makhluk, bahwa kita percayakan, kita serahkan pasangan hidup kita pada-Nya. Bahwa pasangan kita akan tetap setia, karena kita percaya, bahwa Allah juga yang akan memelihara kepercayaan kita pada pasangan kita. Sangat mungkin jika Dia akan menyampaikan tanda-tanda kesetiaan atau ketidaksetiaan pasangan kita dengan cara-Nya 


Kesetiaan itu harus melewati rentang waktu dan ujiannya. Rentang waktu memberi ruang kepada setiap pasangan untuk membuktikan kesetiaan. Setiap ujian harus dihadapi, bahkan terkadang kegagalan menghadapi ujian adalah pupuk yang sangat mujarab untuk memperkuat kesetiaan. Namun bukan berarti kegagalan menghadapi ujian yang senantiasa terulang. Jika demikian, perlu dipertanyakan, mengapa bisa terus berulang, jangan-jangan memang telah menjadi bibit ketidaksetiaan. Setiap pasangan yang belum menghadapi ujian kesetiaan seharusnya tidak banyak berpuisi cinta, karena puisi cinta hanya milik mereka yang telah teruji kesetiaannya.


Kesetiaan adalah kekal. Kesetiaan itu dibawa mati. Bahkan cukup banyak fenomena yang menjadi pelajaran bagi kita, bahwa sangat banyak para pria yang tidak memiliki keinginan mencari pasangan hidup yang baru saat ditinggal pasangan hidup sebelumnya. Karena dia ingin setia kepadanya. Banyak pula para pria yang ingin segera menyusul istrinya yang pergi mendahului menghadap Robbul Izzati, demikian pula para wanita. Yang dirasakan begitu hampa tanpa didampingi oleh pasangan hidup yang mendampingi dengan penuh kesetiaan. 

Rabu, 29 Februari 2012

KENDALA DALAM MENJALIN ASMARA


MERANGKAI kisah cinta yang sempurna memang dibutuhkan usaha dan pengorbanan. Tak jarang cobaan kerap datang dan mengikis benih-benih cinta yang bersemayam dalam hati.
Jika Anda dan pasangan berpikir bijak tentu saja hal ini bisa terlewati. Menilik berbagai godaan yang paling sering mengancam indahnya kisah cinta, inilah 10 godaan terberat yang sering dialami para pasangan:
Mantan kekasih kembali datang
Setelah kisah cinta berakhir, Anda sudah sekuat tenaga melupakannya, dan kini hubungan dengan kekasih hati sedang manis-manisnya. Namun tak diduga, mantan kekasih datang kembali dan menawarkan cintanya kembali pada anda. Saran terbaik untuk godaan kali ini adalah cobalah berpikir jernih dan ingat kembali penyebab kandasnya hubungan anda dengan si dia. Jangan sampai hubungan anda dikorbankan hanya karena kenyataan semu semata.

Ditaksir Bos super tampan
Diantara banyak rekan kerja perempuan yang terpesona padanya, si bos super tampan justru memberikan perhatian ekstra pada anda. Tentu saja hal ini akan membuat perasaan anda melambung, terlebih ketika anda selalu menghabiskan waktu dengan atasan. Untuk itu, ada baiknya sebelum timbul keingian untuk berselingkuh, ingatlah kembali kelebihan kekasih yang tak dimiliki si bos super tampan, pastinya hal ini akan mengurungkan niat anda untuk berselingkuh.

Dijodohkan orang tua

Meski zaman sudah modern, namun pada beberapa kalangan masyarakat ajang perjodohan masih saja berlaku. Banyak orangtua yang begitu kawatir melihat buah hatinya masih sendiri di usia seperempat baya atau tidak bersanding dengan pasangan yang dianggap ideal. Dalam permasalahan kali ini, tak perlu panik, berpikirlah dengan kepala dingin karena itu merupakan solusi yang terbaik.

Rekan kerja yang menggoda
Cinta lokasi, juga menjadi salah satu penyebab kandasnya kisah cinta yang telah anda rangkai. Tentu hal ini tak lain karena hadirnya rekan kerja yang begitu menggoda. Jika tak ingin terjadi cinta lokasi, bersikaplah profesional. Ingatlah bahwa hubungan anda dengannya tak lebih dari kepentingan bisnis semata.

Lamaran mantan kekasih
Tak terasa usia sudah cukup matang, dan Anda pribadi sudah ingin mengakhiri masa lajang. Namun kekasih hati masih belum siap membina bahtera rumah tangga. Dalam situasi seperti ini, tiba-tiba mantan kekasih datang dan membawa cincin pertunangan, tentu saja permasalahan kali ini bisa membuat hati anda bimbang dalam memilih. Tetapi jangan dulu tergoda menerima pinangannya. Karena sejatinya pernikahan adalah komitmen seumur hidup yang harus anda jalani dengan pendamping hidup yang tepat.

Terpikat sahabat kekasih
Sahabat kekasih memang orang yang paling tepat dicurhati bila hubungan anda sedang bermasalah. Namun jangan jadikan kedekatan kalian berdua menjadi alasan ini untuk membina hubungan yang lebih dari sekedar teman. Untuk menghindari timbulnya benih-benih cinta, akan lebih baik, jika anda membutuhkan tempat curhat, carilah sahabat perempuan saja.

Naksir teman chatting
Flirting di dunia maya tidak akan berisiko menghacurkan hubungan. Justru sebaliknya, flirtingonline dan pilihlah topik-topik pembicaraan yang hanya bisa anda bahas dengan teman chatting. Perbanyak curhat kekasih agar tak perlu mencari pelarian ke tempat lain. lewat chatting justru lebih berbahaya karena bisa dilakukan kapan saja dan amat mudah untuk menghapus rekam jejaknya. Makanya jika tak mau bermain api, batasi waktu

Mutasi ke luar kota
Hubungan jarak dekat memang bukan jaminan keberhasilan cinta, tetapi yang namanya jarak jauh, selain bisa memisahkan anda dan kekasih secara fisik juga bisa merenggangkan kedekatan hati. Jika anda dan kekasih berniat untuk melanjutkan hubungan ini maka bersiaplah untuk menghadapi berbagai deraan yang menghadang di tengah jalan. Seperti rasa kesepian dan kesempatan untuk selingkuh, hanya komunikasi intens yang merupakan jalan keluarnya.

Pekerjaan menumpuk
Kesibukan merupakan jalan semu yang juga bisa menjauhkan hubungan anda dengan kekasih. Meski anda berdua berkantor di lokasi yang sama, namun bila sama-sama tak memiliki waktu untuk berduaan, bisa dikatakan kalian berdua sedang menjalani long distance. Tanpa disadari kedua belah pihak, penyebab inilah yang sering menjadi racun cinta pasangan eksekutif yang berdomisili di kota-kota besar, karena frekuensi kerja yang tak kenal waktu juga bisa membuka peluang cinta lokasi

Kamis, 23 Februari 2012

Pria Lebih Menderita Ketika Patah Hati

Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah serapah dan berurai air mata. Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta?


Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health. Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja alasannya?


Pria Menyembunyikan Perasaannya. Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on. Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya. Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.


Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan.


Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi.Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar. 


Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal. Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas.


Menurut pakar sosiologi, jika pasangan mereka adalah satu-satunya orang yang dipercaya, maka kaum lelaki akan lebih rentan secara emosional ketika sang kekasih pergi menjauh – meskipun mereka tidak memperlihatkan perasaannya secara langsung.


“Perempuan muda cenderung memiliki hubungan lebih luas dengan teman dan keluarga yang bisa diandalkan ketika mereka mengalami patah hati. Sementara lelaki muda cenderung tidak pernah bercerita satu sama lain dan itu dapat membuat mereka merasa terisolasi. Persahabatan antar lelaki cenderung lebih bersifat kompetitif daripada saling menyayangi,” ujar Prof Melanie Bartley, seorang profesor sosiologi dari Universitas College London.


Hasil survei yang telah diterbitkan dalam Jurnal Health and Social Behaviour, menyebutkan sementara hubungan yang dialami laki-laki beresiko menyebabkan stres, kaum perempuan justru lebih pandai mengolah emosi guna menciptakan kebahagian.


Ketika hubungan berakhir perempuan lebih suka berbicara tentang emosi mereka dengan teman-teman sementara laki-laki lebih mengekspresikan perasaan mereka melalui minuman atau obat-obatan.


Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?


SUMBER :
http://indonesiaindonesia.com/f/46978-pria-menderita-putus-cinta/index4.html

Minggu, 12 Februari 2012

SELAKSANA RATU DI HATIKU



Kejernihan Wajahmu, Sempurna bagai intan permata..

Di sanjung serta di hormati, bagai seorang raja..
Kesederhanaanmu, lebih dari segala kekayaan dunia..
Ketakwaan dirimu, itu yang membelenggu hatinya..

Diammu, bagai emas bertaburan dalam setiap senyumnya..
Berucap memilih tak akan terlaksana..
kepada mereka lelaki dewasa..

Wanita Solehah..
Penghias Dunia..
permata hati pemiliknya..
Para suami-suami yang soleh dan bertaqwa..

Sabtu, 11 Februari 2012

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati

Selasa, 31 Januari 2012

Laksana Bidadari dalam Hati Suami

Pada saatnya nanti kan tiba, engkau akan menjadi istri -Insya Allah-. Atau bahkan sekarang ini pun engkau sudah menjadi istri. Dan sudah barang tentu engkau pasti ingin menjadi wanita shalihah lagi berakhlak karimah. Ciri khas wanita shalihah yaitu wanita yang selalu berusaha merebut hati, mencari cinta suami, selalu mengharap ridha suaminya agar mendulang pahala, demi meretas jalan menuju Al-Firdaus Al-A’la…di sanalah, dia akan berharap bisa menjadi “permaisuri” suaminya ketika di dunia.

Manis ucapan, santun perkataan, lembut perlakuan, dan baiknya pergaulan seorang wanita akan menjadi siraman yang dapat menumbuhkan benih-benih cinta di hati sanubari sang suami. Dan bukan hal yang mustahil, karena akhlakmulah, duhai wanita…hati suami pun akan mencinta.

Apakah anda sudah sepenuhnya memenuhi hak-hak suami, memuliakannya dengan sepenuh hati dan segenap jiwa? Apakah anda sudah berterima kasih atas kebaikannya? Pernahkah anda menyakitinya dengan sadar atau tidak??

Duhai istri…Suami yang beriman merupakan orang yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan marah jika engkau menghina dan menyakiti lelaki yang memiliki kedudukan yang mulia di sisiNya. Sebagai gantinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menugaskan para bidadari untuk menjunjung kemuliaan suami-suami mereka di dunia ketika para istri menyakiti mereka - sekalipun sedikit - di dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya ketika di dunia, melainkan istri suami tersebut yang berasal dari kalangan bidadari akan berkata, ‘Jangan sakiti dia! Semoga Allah mencelakakanmu, sebab dia berada bersamamu hanya seperti orang asing yang akan meninggalkanmu untuk menemui kami.” (Hr. Tirmidzi dan Ahmad. Menurut Imam Tirmidzi, ini hadits hasan)

Mata ibarat duta, sedangkan hati sebagai rajanya. Betapa banyak cinta itu bermula, hanya karena pandangan mata yang sungguh sangat menggoda yang lambat laun bergerak menjalar dan mengakar di dalam dada. Maka, jika kau biarkan matamu memandang liar kepada lelaki yang tiada halal bagimu, yakinkah engkau masih mampu mempertahankan sebentuk cinta dalam hati bagi suamimu?!

Seorang wanita shalihah cerminan dari pribadi yang penuh kasih dan cinta pada suaminya. Tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk mencintai pria lain…sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Istri-istri kalian akan menjadi penghuni surga yang sangat mencintai, yang jika dia disakiti dan menyakiti maka dia segera datang kepada suaminya, dia letakkan tangannya di atas telapak tangan suaminya, seraya berucap, “Saya tidak dapat tidur sampai engkau meridhaiku.” (HR. Thabrani)

SEKUNTUM CINTA PENGANTIN SURGA


Kisah itu  berawal dari seorang pemuda shaleh yang bertemu dengan seorang perempuan shalehah. Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadah, dia termasuk salah seorang yang dikenal sebagai ahli zuhud. Suatu hari dalam pengembaraannya, pemuda itu melewati sebuah perkampungan yang banyak dihuni oleh kaum An-Nakha’. Demi melepaskan penat dan lelah setelah berhari-hari berjalan maka singgahlah dia di kampung tersebut. Di persinggahan si pemuda banyak bersilaturahim dengan kaum muslimin. Di tengah kekhusyu’annya bersilaturahim itulah dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita.
Sepasang mata bertemu, seakan saling menyapa, saling bicara. Walau tak ada gerak lidah! Tak ada kata-kata! Mereka berbicara dengan bahasa jiwa. Karena bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih berharga dari pada cinta yang hanya ada di ujung lidah. Maka jalinan cinta pun tersambung erat dan membuhul kuat. Begitulah sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila. Sebagai anak muda, tentu dia berharap cintanya itu tak bertepuk sebelah tangan, namun begitulah ternyata gayung bersambut. Cintanya tidak berada di alam khayal, tapi mejelma menjadi kenyataan. Benih-benih cinta itu bagai anak panah melesat dari busurnya, pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejap, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Demikian pula si gadis merasakan hal serupa sejak melihat pemuda itu pada kali yang pertama.
Begitulah cinta, ketika ia bersemi dalam hati terkembang dalam kata terurai dalam perbuatan. Ketika hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Ketika hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata. Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal. Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemukan. Cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Begitupun dengan si pemuda, dia berpikir cintanya harus terselamatkan! Agar tidak jadi liar, agar selalu ada dalam keabadian. Ada dalam bingkai syari’atnya. Akhirnya dia pun mengutus seseorang untuk meminang gadis pujaannya itu. Akan tetapi keinginan tidak selalu seiring sejalan dengan takdir Allah. Ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapak saudaranya. Mendengar keterangan ayah si gadis itu, pupus sudah harapan si pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari’at. Gadis yang telah dipinang tidak boleh dipinang lagi. Tidak ada jalan lain. Tidak ada jalan belakang, samping kiri, atau samping kanan. Mereka sadar betul bahwa jalinan asmaranya harus diakhiri, karena kalau tidak, justeru akan merusak ’anugerah’ Allah yang terindah ini.
Bayangkan, bila dua kekasih bertemu dan masing-masing silau serta mabuk oleh cahaya yang terpancar dari orang yang dikasihi, ia akan melupakan harga dirinya, ia akan melepas baju kemanusiaannya dengan menabrak tabu. Dan, sekali bunga dipetik, ia akan layu dan akhirnya mati, dipijak orang karena sudah tak berguna. Jalan belakang tak ubahnya seperti anak kecil yang merusak mainannya sendiri. Penyesalan pasti akan datang belakangan, menangis pun tak berguna, menyesal tak mengubah keadaan, badan hancur jiwa binasa. Cinta si gadis cantik dengan pemuda tampan masih menggelora. Mereka seakan menahan beban cinta yang sangat berat. Si gadis berpikir barangkali masih ada celah untuk bisa ’diikhtiarkan’ maka rencana pun disusun dengan segala kemungkinan terpahit. Maka si gadis mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya:

“Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku dan karenanya betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mau datang ke rumahku.”

Setelah membaca isi surat itu dengan seksama, si pemuda tampan itu pun berpesan kepada kurir pembawa surat wanita pujaan hatinya itu.

“Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar bila aku sampai durhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”

Pulanglah kurir kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda tadi.
Tawaran untuk bertemu? Antara dua orang kekasih? Sungguh sebuah tawaran yang memancarkan harapan, membersitkan kenangan, menerbitkan keberanian. Namun bila cinta dirampas oleh gelora nafsu rendah, keindahannya akan lenyap seketika. Dan berubah menjadi naga yang memuntahkan api dan menghancurkan harga diri kita. Sungguh heran bila saat ini orang suka menjadi korban dari amukan api yang meluluhlantakkan harga dirinya, daripada merasakan keindahan cintanya. Sungguh selama ini aku belum pernah menemukan seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah swt seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak menyandang gelar yang mulia kecuali dia, sementara hampir kebanyakan orang berada dalam kemunafikan. Si gadis berbangga dengan kesalehan kekasihnya.
Setelah berkata demikian, gadis itu merasa tidak perlu lagi kehadiran orang lain dalam hidupnya. Pada diri pemuda itu telah ditemukan seluruh keutuhan cintanya. Maka jalan terbaik setelah ini adalah mengekalkan diri kepada ’Sang Pemilik Cinta’. Lalu dia pun meninggalkan segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu dia tekun beribadah, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya.
Bila kerinduan kepada kekasih telah memuncak, dan dada tak sanggup lagi menahan kehausan untuk bersua, maka saat malam tiba, saat manusia terlelap, saat bumi menjadi lengang, dia pun berwudlu. Shalatlah dia di kegelapan malam, lalu menengadahkan tangan, memohon bantuan Sang Maha Pencipta agar melalui kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan dapat menjangkau ke semua wilayah yang tak dapat tersentuh manusia., menyampaikan segala perasaan hatinya pada kekasih hatinya. Dia berdoa karena rindu yang sudah tak tertanggungkan, dia menangis seolah-olah saat itu dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan saat tertidur kekasihnya hadir dalam mimpinya, berbicara dan menjawab segala keluh-kesah hatinya. Dan kerinduannya yang mendalam itu menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhirnya Allah memanggil ke haribaan-Nya. Gadis itu wafat dengan membawa serta cintanya yang suci. Yang selalu dijaganya dari belitan nafsu syaitan. Jasad si gadis boleh terbujur dalam kubur, tapi cinta si pemuda masih tetap hidup subur. Namanya masih disebut dalam doa-doanya yang panjang. Bahkan makamnya tak pernah sepi diziarahi.
Cinta memang indah, bagai pelangi yang menyihir kesadaran manusia. Demikian pula, cinta juga sangat perkasa. Ia akan menjadi benteng, yang menghalau segala dorongan yang hendak merusak keindahan cinta yang bersemayam dalam jiwa. Ia akan menjadi penghubung antara dua anak manusia yang terpisah oleh jarak bahkan oleh dua dimensi yang berbeda.
Pada kesunyian malam, saat kaki tak lagi dapat menyanggah tubuhnya, saat kedua mata tak kuasa lagi menahan kantuknya, saat salam mengakhiri qiyamullailnya, saat itulah dia tertidur. Sang pemuda bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan.

“Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” tanya Pemuda itu di alam mimpinya.

Gadis kekasihnya itu menjawab dengan bersenandung melalui untaiansyair:
“Kasih
cinta yang terindah adalah mencintaimu,
sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
Cinta yang indah hingga angin surga berasa malu
burung surga menjauh dan malaikat menutup pintu.”

Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya :
“Di mana engkau berada?”

Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:
“Aku berada dalam kenikmatan
dalam kehidupan yang tiada mungkin berakhir
berada dalam surga abadi yang dijaga
oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa
yang akan menunggu kedatanganmu,
wahai kekasih”
“Di sana aku bermohon agar engkau selalu mengingatku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” 

pemuda itu mencoba merespon syair kekasihnya.
“Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, hingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!”

 jawab si gadis kekasihnya itu.
“Kapankah aku dapat melihatmu kembali?” 

tanya si pemuda menegaskan.
“Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” jawab kekasihnya.

Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, akhirnya Allah mewafatkan dirinya. Allah mempertemukan cinta keduanya di alam baqa, walau tak sempat menghadirkan romantisnya di dunia. Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua menjadi pengantin surga.
Maha Suci Allah! Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa. Pantaslah kalau cinta membutuhkan aturan. Tidak lain dan tidak bukan, agar cinta itu tidak berubah menjadi cinta yang membabi buta yang dapat menjerumuskan manusia pada kehidupan hewani dan penuh kenistaan. Bila cinta dijaga kesuciannya, manusia akan selamat. Para pasangan yang saling mencintai tidak hanya akan dapat bertemu dengan kekasih yang dapat memupus kerinduan, tapi juga mendapatkan ketenangan, kasih sayang, cinta, dan keridhaan dari dzat yang menciptakan cinta yaitu Allah SWT. Di negeri yang fana ini atau di negeri yang abadi nanti

Copyright© All Rights Reserved super-afreza.blogspot.com